Saturday, February 24, 2018

Quarter Life Crisis?

Bulan ini banyak yang berubah ya kayaknya. Nggak, gua nggak lagi ngomongin orang lain, gua ngomongin diri sendiri.

Jadi seminggu ini gua alhamdulillah udah resmi jadi pegawai alias udah kerja dibidang percetakan sesuai dengan yang gua mau, walaupun divisinya bukan yang gua mau tapi yaudah lah "yang penting kerja". Dari semenjak bulan November lalu, gua menargetkan diri gua buat "pokoknya februari nanti gua harus udah kerja" selain karena emang harus udah bisa berpenghasilan, ini jadi pembuktian untuk diri gua sendiri kalo gua bisa menepati target. Setelah sekian bulan excited atas pencapaian temen yang udah keterima kerja lebih dulu, akhirnya gua bisa excited sama pencapaian gua sendiri huhuhuhu (terharu lebay).

Tapi, ternyata memulai dunia kerja dan jadi orang dewasa itu lumayan menguras pikiran ya (tenaga apalagi). Entah gua yang lebay dan terlalu overthinking atau entah gimana, gua jadi terlalu menekan diri gua untuk ini itu dan sebagainya. Gua terlalu pusing mikirin mana yang worth to be my first priority.

Setiap hari kepikiran untuk lanjutin kuliah dan gimana caranya gua harus bisa biaya sendiri, dilain sisi gua mikir untuk gak bisa egois mikirin diri gua sendiri, gua harus bisa bantuin orang tua secara maksimal. Disini gua mulai bingung mana yang harus gua prioritasin. Ditambah lagi gua terlalu memikirkan bagaimana gua nanti kedepannya, tentang karir gua yang "harus gua bawa kemana ya", tentang pendapatan gua yang "harus ditambah lagi nih" dan "harus gua apain nih", pokoknya semua gua pikirin.

Gua gatau sih ini termasuk quarter life crisis atau bukan but I think its just too early diumur 22 tahun, tapi gua merasa jadi dewasa itu susah, atau karena semuanya serba gua pikirin non stop kali ya. Jadi akhir-akhir ini sering keliatan galau, ya ini karenanya, gua merasa diri gua masih jauh dari kata baik, masih banyaaakkkk banget kurangnya.

Gua juga gatau diantara temen-temen seumur gua merasa hal yang sama kayak gua juga atau nggak T_T. Tapi yaudahlah, beberapa temen gua selalu menyarankan "jalanin aja dulu nir", iyasih, kayaknya gua terlalu terkejut sama betapa luasnya dunia. Seharusnya satu hal yang gak boleh ditinggal; bersyukur. Ini cuma urusan dunia, yang suatu saat bisa meninggalkan atau ditinggalkan. (memotivasi diri sendiri). :(

Share: