Friday, February 10, 2017

Japan Trip #3 : JENESYS 2016

-karena gua rasa postingannya terlalu panjaaang kalo digabung, jadi dipisah aja ya!

Di hari Senin pagi, kita perpisahan sama Hakuba dan seisinya. Pas grup Indonesia udah siap2 di dalem bis, tiba2 Selly teriak “papski papski” eh ternyata beneeer Watabe-san sekeluarga dateng! Riko dan Manaho pake payung pink super cute! Literally berpisah, sedih banget nahan nangis. Mereka baik banget! Bela2in telat dateng ke sekolah buat perpisahan dulu sama kakak2 selama 2 hari-nya. Suasananya jadi makin sendu karena pagi itu hujan air dan sedikit bekabut. Kita dadah-dadah sama semua warga Hakuba yang berperan selama peserta Jenesys disana. Rasanya nggak mau pisah, tapi program Jenesys harus tetep berjalan... Dan kita pun kembali ke Tokyo dengan menggunakan kereta cepat Shinkansen.

Setiba di Tokyo, kita makan siang dan lanjut presentasi di depan Kedubes Jepang, Brunei, dan Timor Leste (sayang Kedubes Indonesia berhalangan hadir). Everything went very well! Semua grup udah mempresentasikan hasil dari kegiatan selama mengikuti program Jenesys. Dan kita pergi lagi untuk makan malam terakhir di Tokyo :”).

Setelah check in di hotel jam 8 malam, kita (gua, kak Niar, kak Hary, kak Dian dan gek Ayas) langsung siap2 lagi buat jalan2 ke Shibuya naik kereta. Kita jalan kaki ke stasiun Shinjuku sekitar 30 menit. Kereta disana sama persis sama commuter line disini. Bedanya, jauh lebih tertib biarpun rame, karena hampir semua warga Tokyo lebih milih naik kendaraan umum ketimbang pribadi. sampe di Shibuya kita foto2 di monumen Hachiko, dan jalan2 sekitar the famous one, Shibuya Crossing. Malam itu kita puas-puasin crowded-nya Tokyo. Sampe setengah 12 malam, kita pulang dan cari makanan karena capek jalan kaki dan suhu yang lebih dingin dari biasanya (karena udah late night).

Time flies. Selasa pagi, grup Indonesia dan Brunei untuk terakhir kali sarapan bersama di Tokyo. Berlanjut berpisah dengan koordinator dari grup masing2. Ohya, koordinator Jenesys untuk grup Indonesia itu ada 2, yang keduanya udah fasih berbahasa, namanya Fukase-san atau biasa dipanggil Teteh, karena beliau sering pergi ke Bandung dan suka main alat musik seruling. Yang satu lagi namanya Kawanishi-san, atau biasa kita panggil dengan Mbak Kawanishi. Mereka seru, dan pemanis kenangan selama di Jepang. Juga untuk koordinator Brunei yang nggak tau namanya siapa, plus koordinator dari JICE, yang baik banget nggak tau siapa namanya, yang selama gua main ski beliau selalu bilang kalo “you’re good at ski”, waaaah kangen!

Terutama buat grup Indonesia, para jurnalis handal dan atlet yang siap fight! Entaaaah kalau bukan kalian, mungkin nggak bakal ada sesi ngakak-ngakak di bus, di lift, di kamar hotel, di waktu sarapan, pokoknya selama di Jepang.

Huhuhu biarpun cuma 7 hari, tapi kenangannya masih berasa dihati.

Ah finally, another life goals; checked. See you again, Japan. And thank you for the memories J

- Nira,

Sports Batch (Batch 5), JENESYS 2016 Participant



Share:

0 comments:

Post a Comment